PMI DKI Butuh Pendonor Darah Rhesus Negatif
Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta masih kekurangan pendonor darah untuk rhesus negatif. Padahal kebutuhan darah untuk jenis tersebut saat ini tergolong tinggi.
Jenis darah ini memang langka dan pendonornya juga minim
Ketua PMI DKI Jakarta, Rini Sutiyoso mengatakan, dari catatan pihaknya, pendonor rhesus negatif baru sekitar 300 orang. Ini masih sangat minim dibandingkan kebutuhan dari jenis darah tersebut.
310 Pendonor Darah Dapat Piagam Penghargaan"Rhesus negatif itu banyak dibutuhkan masyarakat. Kita akan terus melakukan sosialisasi untuk mengetuk warga yang memiliki rhesus negatif untuk mendonorkan darahnya," ujar Rini, usai memberikan penghargaan kepada 310 pendonor darah lebih dari 50 kali, Minggu (27/9).
Namun, lanjut Rini, saat ini juga sudah mulai banyak masyarakat yang peduli akan sesama. Sehingga ada yang membentuk komunitas pendonor rhesus negatif.
"Masyarakat Jakarta yang butuh darah rhesus negatif kini tak perlu khawatir. Karena kita miliki komunitas pendonor darah rhesus negatif. Jenis darah ini memang langka dan pendonornya juga minim," ucapnya.
Rini mengimbau kepada masyarakat, jika memiliki darah rhesus negatif maka sebaiknya mendonorkannya ke PMI DKI. Misalnya jenis golongan darah A-, B-, 0-, dan AB-. "Kalau yang banyak sekarang itukan untuk rhesus positif," katanya.
Menurut Rini, donor darah juga bagus untuk kesehatan pendonor. Karena akan terbentuk sel darah baru dan awet muda. Donor darah ini bisa dilakukan kapan saja dengan jangka waktu tertentu. Donor darah juga bisa dilakukan saat usia remaja mulai 17 tahun dengan berat badan minimal 45 kilogram.